Jakarta – Penutupan pemerintah federal AS memasuki babak baru, memicu kekhawatiran mendalam di kalangan konsumen. Sentimen terhadap ekonomi anjlok ke titik nadir, mencerminkan ketidakpastian yang melanda Negeri Paman Sam.
Menurut survei Universitas Michigan, Indeks Sentimen Konsumen November 2025 merosot tajam ke angka 50,3, jauh di bawah angka 53,6 pada bulan sebelumnya. Ini adalah level terendah sejak Juni 2022, dan salah satu yang terburuk sejak survei dimulai pada era 1950-an.

"Penutupan pemerintah federal yang berkepanjangan telah memicu kekhawatiran konsumen tentang dampak negatif bagi perekonomian," ujar Joanne Hsu, direktur survei konsumen Universitas Michigan.
Penurunan sentimen ini merata di berbagai kelompok usia, pendapatan, dan afiliasi politik, menunjukkan pesimisme yang meluas. Hanya konsumen yang berinvestasi besar di pasar saham yang menunjukkan peningkatan sentimen, didorong oleh rekor tertinggi pasar saham akibat shutdown.
"Kelompok konsumen ini penting karena mereka memengaruhi pengeluaran konsumen secara agregat," kata Thomas Simmons, kepala ekonom AS di Jefferies. "Namun, kelompok menengah juga penting, dan penurunan sentimen mereka semakin intensif. Jika mereka tidak mempertahankan laju pengeluaran, pertumbuhan pendapatan teratas mungkin melampaui tren."
Dampak shutdown terhadap kepercayaan konsumen menjadi perhatian serius, menggarisbawahi perlunya solusi segera untuk memulihkan stabilitas ekonomi AS. Informasi ini dilansir dari bulletinofindia.com.






